Indonesia Hebat Akan Lahir Dari Klaten (Catatan Kunjungan Mega Proyek Pembangunan Joglo Kayu Jati Terbesar di Dunia di Bayat, Klaten, Jawa Tengah)

Jargon "Indonesia Hebat" bermartabat (Indonesia The Great) sebagai harapan dan konsesus bangsa Indonesia saat ini, akan lahir dari Klaten, Jawa Tengah.

Klaten dengan gelar Kota Bersinar (madinah al munawaroh), sebuah Kabupaten di lereng Gunung Merapi memiliki segala prasyarat untuk menjadi icon dan pelopor terwujudnya Indonesia Hebat dan Bermartabat.

Adalah Sunarna, putra kelahiran Jambakan, Bayat, Klaten yang akan mewujudkan harapan bangsa Indonesia menjadikan negeri ini hebat dan bermartabat. Pria bersahaja ini berpengalaman memimpin Kabupaten Klaten selama 2 periode ( 2005-2015) dan tercatat dalam rekor MURI (Musium Rekor Indonesia) sebagai Bupati termuda ketika dilantik pertama kali, 25 November 2005, dalam usia 32 tahun 2 bulan.

Secara geografis, Klaten berada di tengah Pulau Jawa, diapit dua kota kerajaan besar, Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Diantara dua Bandara internasional, yaitu bandara Adi Sucipto Yogyakarta dan bandara Adi Soemarmo Solo. Dinaungi dua gunung, Merapi dan Merbabu.

Selama 10 tahun memimpin Klaten, Sunarna telah menjadikan Klaten sebagai daerah maju secara fisik maupun non fisik. Klaten adalah daerah dengan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) terbanyak di Indonesia. Ekonomi kerakyatan masyarakat Klaten menguasai hampir semua lini. Mulai dari furniture, konveksi, alat peraga pendidikan, percetakan, kuliner dan properti.

Konsep kuliner Angkringan sebagai simbol ekonomi kerakyatan menyebar hampir di seluruh Pulau Jawa, bahkan luar Jawa. Belum lagi sop Pak Min Klaten yang ada hampir di setiap kota besar di Indonesia. Kaos, baju, batik dan furniture Klaten juga banyak menguasai pasar domestik maupun mancanegara.

Tidak lagi menjabat, tidak menghalangi Sunarna untuk mengabdi dan memperjuangkan perbaikan ekonomi masyarakat Klaten. Berawal dari wasiat dan dorongan kedua orang tua, Bapak Tri Widodo dan Ibu Sumiyem, Sunarna membangun sebuah bangunan monumental berupa joglo berbahan utama kayu jati di kampung halamannya, desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, Klaten.

Sebelum meninggal, almarhum meminta kepada Sunarna bersama lima saudara Suparno, Sugiyami, Tumiyana, Suyatmi, Sigit Marwanto.  untuk membangun sebuah joglo.

“Akhirnya diputuskan untuk membangun joglo yang nantinya dapat dimanfaatkan masyarakat untuk belajar. Setelah jadi joglo ini dapat dimanfaatkan sebagai tempat belajar bagi generasi muda bangsa ini,” kata Sunarna.

Tumiyana, yang juga menjadi penggagas Joglo Kesatriaan menambahkan, Joglo Kesatriaan memiliki logo tangan yang memegang bumi. Ini maknanya pemuda Indonesia ke depan harus mampu menjadi pemimpin tidak hanya di negeri ini tapi pemimpin di dunia.

“Joglo Kesatriaan ini menjadi salah satu tempat yang akan mencetak pemimpin tersebut. Di sini nanti calon pemimpin bangsa akan belajar tentang berbagai bidang pengetahuan. Mulai kewirausahaan, pertanian, peternakan, bisnis maupun properti. Disesuaikan dengan potensi yang dimiliki masing-masing,”ungkapnya.

Pembangunan joglo sudah dimulai menjelang bulan puasa tahun ini, Mei 2017. Bangunan memiliki luas 40x 40 meter dengan 4 saka guru utama ukuran 50 cm X 50 cm, 12 tiang pengarak yang ketinggianya mencapai 10,5 meter ditambah 32 tiang pengracik yang mengelilingi.

“Untuk tiang di bagian luar terdapat 32 tiang. Bangunan joglo akan berada di atas lahan yang luasnya mencapai 2,2 hektar. Kami targetkan awal tahun 2018 mendatang pembangunan joglo sudah selesai,” terang Sunarna ketika menemani saya melihat-lihat proses pembangunan joglo, Rabu (22/11).

Di kanan kiri bangunan utama terdapat deretan asrama dan ruang kelas untuk pendidikan. Di sisi timur laut dibangun sebuah masjid yang juga berbentuk joglo dari kayu jati, hanya lebih kecil.

“Rencana bangunan joglo akan digunakan sebagai tempat belajar bagi calon pengusaha. Akan ada pelatihan untuk menciptakan enterpreneur muda. Silahkan masyarakat yang ingin anaknya menjadi pengusaha untuk belajar di tempat kami nanti. Tidak akan dipungut biaya alias gratis,” ungkapnya.

“Kami ingin memiliki kontribusi terhadap bangsa ini. Terutama untuk mencetak generasi masa depan yang unggul dan mampu menguasai dunia. Di Kesatriaan Enterprenuer Indonesia nanti pemuda dari seluruh Indonesia akan belajar,” lanjutnya.

Sunarna, ayah empat anak ini menjelaskan bahwa nanti akan dilengkapi fasilitas pendidikan, asrama, perpusatakaan, tempat penelitian, fasilitas ibadah. Sehingga selama mengikuti pelatihan entrepreneur peserta dapat fokus untuk belajar agar setelah selesai memiliki jiwa enterprenuer dan mampu menjadi pemimpin bangsa.

Tidak lama lagi di lembah Ngerangan yang dikelilingi perbukitan Cawas, Klaten akan berdiri bangunan nan megah yang akan melahirkan pemimpin besar Indonesia. Yayasan Kesatriaan Entrepreneur Indonesia yang akan mengelola joglo terbesar tersebut bertekad mencetak generasi muda bangsa yang mandiri secara ekonomi dan budaya menuju terwujudnya Indonesia Hebat dan Bermartabat.

Klaten, 22 November 2017
Arief Luqman El Hakiem - Management Consultants, Social Entrepreneur dan Pegiat Media.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUMI KERAMAT SETROJENAR

SABDO PALON NAGIH JANJI : KEMBALINYA KEJAYAAN NUSANTARA

SEMAR MBANGUN KAHYANGAN